ADAB-ADAB ING DINO JUM’AT
-----------------------------------------------
إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ صَلَّى اللهُ
وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ
Para sederek jama'ah Jum'ah rahimakumullah,
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLp3sx0rCztnU8DwhrXPEbomU8OeJov24JKsJgUhYh1aoky1Up6QE_VokpwLKQPPX4mI8_1HG_wmPb1R1PEZPjT0F6XPMUe3DSdvhtLR-KUwjP6S_OQnZhPeOYldcugqq0ZoJUcCes1gw/s1600/images.jpg)
"Sekirane penduduk negara iku pada iman lan taqwa, yekti mesti wae tak bukak barakah sangka langit lan bumi” (Q.S. al-A'rof: 86)
Para sederek jama'ah Jum'ah rahimakumullah,
Mboten wonten salah satunggaling kebecikan kejawi Rasululloh sampun
jelasaken lan mboten wonten salah satunggaling keburukan kejawi sampun
kajelasaken. Kados adab-adab babakan shalat jum’at ugi Rasululloh sampun
jelasaken.
Shalat jum’at wajib hukumipun tumrap tiyang muslim jaler ingkang sampun baligh saha berakal.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ
الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ
ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿٩﴾Para mukmin! Manawa sira padha diundahng sholat dina jum'at inggal padha mangkata (menyang masjid) eling marang ALlah, ninggal adol-tuku, mangkono uga luwih becik tumrap sira, manawa wis weruh lakonono (QS. Al Jumu’ah:9).
Para sederek jama'ah Jum'ah rahimakumullah,
Babakan kewajiban shalat jum’at meniko, Rasululloh paring sabda ingkang artosipun:
“Shalat Jum’at itu merupakan kewajiban setiap muslim kecuali empat
orang yakni budak, wanita, anak kecil dan orang yang sakit.” (HR. Abu
Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Shalat jum’at ingkang kito tindakkaken meniko gadahi keutamaan-keutamaan antawisipun:
1. Ngapus Dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pada shalat lima
waktu, shalat Jum’at yang satu hingga Jum’at berikutnya, terdapat
penghapusan dosa diantara keduanya selama tidak dilakukannya dosa
besar.” (HR. Muslim).
2. Saben langkah tumuju shalat jum’at angsal ganjaran puasa lan shalat setahun.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang
mandi pada hari Jum’at dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya,
lalu ia berpagi-pagi berangkat dan mendapatkan awal khutbah, lantas ia
mendekat pada imam, mendengar khutbah dan diam, maka setiap langkah
kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun.” (HR. Tirmidzi,
dishahihkan Syaikh Al Albani).
Para sederek jama'ah Jum'ah rahimakumullah,
Ing mriki ugi kito aturaken adab-adab shalat jum’at
1. Siram/Mandi
Para ulama wonten ingkang hukumi sunnah lan wonten ugi ingkang hukumi wajib.
Dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Mandi pada hari Jum’at adalah kewajiban bagi
setiap orang yang sudah baligh.” (HR. Bukhari Muslim).
Dipun jelasaken para ulama mandi jum’at wajib tumrap tiyang jaler lan
mboten wajib kagem anak-anak, wanita, tiyang gerah/sakit lan musafir,
Wekdalipun inggih puniko sakderengipun shalat jum’at .
2. Nyucikaken jasmani lan ngagem minyak wangi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang
laki-laki yang mandi pada hari Jum’at, membersihkan badan dengan
semaksimalnya, memakai minyak rambut atau memakai minyak wangi dari
rumahnya, lalu ia shalat sunnah semampunya lantas ia diam ketika
khutbah; melainkan diampuni dosanya antara Jum’at tersebut dan Jum’at
lainnya.” (HR. Bukhari).
Al Hafizh Ibnu Hajar jelasaken bilih maksud “ bersuci “meniko mboten
sekedar bersuci ananging “bersungguh-sungguh kagem membersihkan
badan.” (Fathul Barii).
3. Enggal-enggal tindak masjid langkung awal
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mandi
pada hari Jum’at sebagaimana mandi janabah kemudian berangkat menuju
masjid di awal waktu, maka ia seolah berkurban seekor unta. Barangsiapa
yang datang pada waktu yang kedua, maka ia seolah berkurban seekor sapi.
Barangsiapa yang datang pada waktu yang ketiga, maka ia seolah
berkurban seekor kambing bertanduk. Barangisapa yang datang pada waktu
yang keempat, maka ia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan
barangsiapa yang datang pada waktu yang kelima, maka ia seolah berkurban
telur. Dan apabila imam sudah mulai memberi khutbah, maka para malaikat
hadir dan mendengarkan zikir (khutbah) tersebut.” (HR. Bukhari).
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami berpagi-pagi (besegera)
menuju shalat Jum’at dan tidur siang setelah shalat Jum’at.” (HR.
Bukhari).
4. Nindakaken Shalat Tahiyyatul Masjid
Menawi khutbah sampun diawiti, pramilo tetep saget nindakkaken shalat
tahiyatul nasjid.Kados dipun sebataken wonten hadits Jabir bin Abdillah
radhiyallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Diceritakan
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberhentikan khutbahnya dan
memerintahkan seseorang untuk shalat dua rakaat.
5. Shalat Sunnah Sembari nunggu Khatib/Imam
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mandi kemudian datang
untuk shalat Jum’at, lalu ia shalat (sunnah) semampunya kemudian ia
diam mendengarkan khutbah hingga selesai, lalu ia shalat bersama imam
maka akan diampuni dosanya Jum’at ini hingga Jum’at berikutnya ditambah
tiga hari.” (HR.Muslim).
6. Diam/Mendel naliko Khutbah berlangsung
Khutbah meniko bentuk syi’ar harapanipun jama’ah saget tambah ilmunipun.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu
mengatakan kepada temanmu di hari Jum’at, ‘Diamlah Kamu!’ dalam keadaan
imam sedang berkhutbah maka kamu sungguh telah berkata yang sia-sia.”
(HR. Bukhari).
Hadits meniko nedahaken larangan saking sedoyo ucapan percakapan nalikanipun khotib khutbah.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ
وَاسِعِ الفَضْلِ وَالْجُوْدِ وَالاِمْتِنَانِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ .
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat sepuluh kali kepadanya.”
Rasulullah paring motivasi dumateng kito sedoyo supados
ngatah-ngatahaken shalawat lan salam dating rasululloh, khususipun ing
dinten jum’at.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا،
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ،
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا،
وَارْزُقْنَا وَاجْبُرْنَا، وَارْفَعْنَا وَلَا تَضَعْنَا، وَأَكْرِمْنَا
وَلَا تُهِنَّا
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا عَلَى مَنْ
ظَلَمَنَا، اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، اَللَّهُمَّ
انْصُرْنَا عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ لَا تُشْمِتْ بِنَا
عَدْوًا وَلَا حَاسِدًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
0 komentar:
Posting Komentar